Kamis, 26 Juni 2014

11 KEHEBATAN Sepak Bola INDONESIA Di DUNIA

11 KEHEBATAN Sepak Bola INDONESIA Di DUNIA | Un1x Project | Sobat pasti sudah penasaran,.langsung aja disimak...

oshi ane1. Indonesia merupakan wakil Asia pertama yang berlaga di Piala Dunia FIFA, tepatnya pada Fifa World Cup 1938 dengan nama Hindia Belanda.

2. Gol terbaik Asia tahun 1996 adalah milik Indonesia, yaitu gol spektakuler Widodo C. Putro saat melawan Kuwait di Piala Asia 1996.

3. Stadion Gelora Bung Karno sempat termasuk dalam 10 stadion terbaik di Asia.

4. Ronny Pasla, kiper Indonesia pernah menahan tendangan pemain legendaris dunia, Pele, saat Timnas Brazil tur ke Asia termasuk Indonesia pada 1972.

5. Pemain Indonesia, Rochy Putiray, berhasil 2 kali membobol gawang AC Milan yang dikawal kiper utama Brazil saat itu, Dida. Saat itu Rochy Putiray membela klub Hongkong, Kitchee, saat mengalahkan AC Milan 2-1 dalam laga persahabatan

6. Klub Lokal Indonesia, Niac Mitra Mengalahkan Arsenal 2-0 pada 16 Juni 1983 di Surabaya.

7. Bola dan sepatu buatan Indonesia digunakan untuk Piala Dunia. Bola dibuat oleh PT Sinjaraga Santika Sport di Kabupaten Majalengka. Sedangkan sepatu sport merek Mizuno asal Jepang ternyata buatan PT Panarub Dwikarya, Tangerang.

8. Uang koin pecahan Rp 2.000 keluaran Bank Indonesia pernah dipakai pada final Piala Dunia tahun 1974 sebelum kick off, guna menentukan siapa pemegang bola. Koin itu hanya tersedia tiga buah, dan dana penjualannya untuk penyelamatan hewan langka di Indonesia.

9. Kompetisi Galatama Indonesia (bergulir 1979-1994) konon merupakan pionir dalam ranah pengelolaan sepak bola yang profesional di kawasan Asia. Saat itu J-League belum ada, bahkan sepak bola belum lagi menjadi olah raga di Jepang.

10. Pada tahun 2006 Indonesia berhasil sebagai juara 4 dari 32 negara di Piala Dunia Danone U-12. Irvin Museng dari Indonesia berhasil menjadi topskor dengan 10 gol yang kemudian bergabung dengan Ajax junior. Pada tahun 2010 Indonesia meraih posisi 6.

11. Pemain keturunan Indonesia, Giovanni van Bronckhorst menjadi kapten tim Belanda dan berhasil mencapai babak final Piala Dunia. Ibunya adalah orang Saparua, Maluku.

Kamis, 19 Juni 2014

Perjuangan Dan TAN MALAKA Pahlawan INDONESIA

Perjuangan Dan TAN MALAKA Pahlawan INDONESIA

Perjuangan Dan TAN MALAKA Pahlawan INDONESIA | UN1X PROJECT | "Hasta la victoria, siempre!" "Maju terus menuju kemenangan!" kata-kata perpisahan itu ditulis Ernesto 'Che' Guevara tahun 1965. Ditulis untuk sahabatnya Fidel Castro .
Che memilih membantu gerilyawan di Afrika dan Amerika Selatan ketimbang menjadi menteri dalam pemerintahan di Kuba.
TAN MALAKASemua orang di dunia mengenal sosoknya. Dengan cambang, mata tajam dan baret hitam berbintang merah. Che adalah simbol perlawanan kaum revolusioner pada kapitalisme dan rezim penguasa.

Kisah hidup Che Guevara nyaris serupa dengan Tan Malaka . Tan adalah pahlawan besar. Sayangnya justru di Indonesia nama Tan Malaka seolah tak dikenal.

"Tan Malaka sama seperti Che Guevara , mempelajari kisah mereka berdua penuh dengan romantisme perjuangan," kata Harry A Poeze, peneliti Belanda yang menghabiskan hidupnya dengan meneliti Tan Malaka .

Tan Malaka dibuang dari Indonesia karena dianggap membahayakan pemerintahan kolonial Belanda. Tulisan-tulisan Tan dipakai bahan diskusi tokoh-tokoh pergerakan seperti Soekarno . Dengan berani Tan menulis 'Naar de Republiek Indonesia' atau Menuju Republik Indonesia tahun 1925 diikuti Massa Actie atau Aksi Massa pada 1926.

Tan memilih dibuang ke Belanda. Dari sana dia memulai perjalanan keliling dunia. Jerman, Rusia, China, Thailand, Filiphina, Hongkong, dan sejumlah negara lain.

Tan menggerakan revolusi di beberapa negara yang dikunjunginya. Saat kembali ke Indonesia, Tan kecewa melihat Soekarno dan Sjahrir yang memilih berdiplomasi dengan Belanda yang ingin kembali.

Buat Tan Malaka merdeka harus 100 persen. Bagaimana berunding dengan penjajah yang menaruh kapal perangnya di perairan Indonesia?

Maka Tan memilih masuk hutan. Bergerilya daripada berunding dengan Belanda.

Sama seperti Che Guevara yang juga menolak intervensi Uni Sovyet di Kuba. Dia meninggalkan Kuba lalu bergerilya ke Kongo hingga Bolivia.

Tan dan Che, sama-sama revolusioner yang gelisah. Nasib keduanya pun berakhir tragis.

Che meninggal ditembak tentara Bolivia yang memburunya tahun 1967. Tan Malaka pun mati dieksekusi pasukan TNI di bawah pimpinan Letnan Dua Sukotjo 21 Februari 1949.

Kisah revolusi memang tak seindah dongeng. Seperti kata Poeze.

"Revolusi memakan anaknya sendiri."


Kamis, 12 Juni 2014

Mengungkap Skenario AMERIKA Menguasai ASIA


Mengungkap Skenario AMERIKA Menguasai ASIA | Un1x Project | The China containment policy
adalah istilah politik yang bertujuan untuk menanggulangi pengaruh pertumbuhan ekonomi dan politik Republik Rakyat China, yang merupakan bagian dari kebijakan luar negeri AS, hal ini merupakan hasil dari analis politik China, Harkens selama periode perang dingin AS terhadap negara - negara komunis.


Kebijakan ini diberlakukan untuk membatasi dan melemahkan hegemoni China di Asia. Sehingga secara bertahap AS mendirikan pangkalan militer, ekonomi, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara - negara yang berdekatan dengan perbatasan China, yang akan memberikan akibat kemitraan aliansi dan ekonomi China bisa terganggu.

Seperti halnya kehadiran militer di Afghanistan, Uzbekistan, dan Tajikistan, merupakan contoh bagaimana kebijakan ini berjalan, yang kemudian berlanjut dengan menjalin hubungan dengan negara - negara wilayah Asia Selatan - Timur dan Asia Pasifik, adalah upaya untuk terus menanggulangi pengaruh dari China.


Pendukung kebijakan ini menyebut bahwa tindakan AS adalah merupakan penyeimbang terhadap ekses ekspansi Cina. Negara-negara di wilayah sengketa dengan China , seperti di Laut Cina Selatan dan Kepulauan Senkaku. Pada tahun 2006 Strategi Keamanan Nasional AS menyatakan bahwa militer China memiliki ' potensi terbesar dari setiap negara untuk bersaing dengan teknologi militer AS dan berdampak terhadap menurunnya keuntungan yang diperoleh AS selama beberapa tahun kedepan.

Dokumen ini berlanjut dengan menyatakan bahwa China harus lebih terbuka, Kebijakan ini mengasumsikan bahwa tindakan harus diambil terhadap China untuk mencegah dari mencari hegemoni di kawasan Asia - Pasifik dan / atau di seluruh dunia . Analis China juga telah menyarankan bahwa ekspansi yang cepat dari militer China.

Alasan Australia menyadap komunikasi sejumlah petinggi Indonesia disebabkan kekhawatiran mereka bahwa Indonesia akan "berpaling" kepada Cina.

Padahal, Barat (Amerika Serikat dan semua sekutunya di seluruh dunia) memiliki skenario besar membendung pengaruh Cina di mana-mana, yang dinamakan China Containment. Dalam konteks China Containment inilah, maka perebutan pengaruh Barat dan Cina itu terjadi secara sengit.

China Containment merupakan cara Amerika Serikat dan sekutunya membendung peningkatan pengaruh Cina sebagai negara adidaya baru dalam ekonomi, militer, politik, dan budaya.

AMBISI GLOBAL IMPERIUM AMERIKA
Sebuah Harian Nasional, Rabu, 16 Februari 2005 yang lalu, menuliskan berita kecil, tentang skenario global Amerika Serikat untuk menguasai dunia pada tahun 2020. Dalam waktu kurang dari 15 tahun lagi ambisi tersebut menurut rencana sudah harus tercapai. Berita tersebut mengutip pernyataan Presiden Italia, Carlo Azeglio Ciampi, pada saat kunjungan ke New Delhi, India, 15 Februari 2005 yang lalu. Tidak banyak masyarakat atau bahkan pejabat tinggi dari negara-negara yang selama ini menjadi ladang garapan Amerika Serikat, seperti Indonesia dan negara berkembang lainnya dibelahan dunia, memperhatikan berita tersebut, apalagi membahas dan menjadikan hal tersebut sebagai sebuah ancaman nyata.

Harian USA Today juga menuliskan berita tentang thema yang sama pada edisi 13 Februari 2005. Akan tetapi, USA Today mengutip dari laporan National Intelligence Council (NIC), yang diketuai oleh Robert Hutchings dengan judul “Mapping The Global Future”. NIC meluncurkan laporan lima tahunan tentang masa depan dunia. "Kami berusaha menghindari peluncuran skenario buruk, sebagaimana sering dituangkan dalam prediksi dunia intelijen," kata Hutchings.

NIC bermarkas di Kantor Central Intelligence Agency (CIA) di Langley, Virginia. Laporan terbaru itu juga memasukkan pandangan dari badan intelijen 15 negara. Pelibatan badan intelijen dari 15 negara ini tentu saja harus dipahami sebagai upaya AS untuk menggiring dan menggarap badan-badan intelijen negara lain agar mengikuti skenario yang dibangun oleh AS tersebut. Sehingga dengan demikian katika skenario tersebut terwujud, negara-negara yang badan intelijennya telah digarap tidak lagi merasa AS sebagai ancaman, akan tetapi justru menganggap AS sebagai sekutu dan teman dekat, sehingga dengan sukarela akan bekerja dibawah komando AS dalam mewujudkan skenario tersebut, dan akan menerima imbalan tertentu dalam bantuan keuangan dan bantuan kerja sama teknis lainnya untuk negara yang bersangkutan. Praktek yang demikian telah diopersionalkan ketika AS membutuhkan bantuan negara-negara lain dalam War Against Terorism yang dikumandangkan AS.


Jargon War Against Terorism ini merupakan salah satu bentuk rencana operasional AS dalam kerangka skenario 2020, yang dalan hal ini Indonesia sudah dijadikan ladang garapan yang dalam wujud kongkritnya berupa bantuan dana untuk proyek-proyek besar. Proyek besar tersebut dibagi dalam dua level yaitu pada level institusi negara dan level “civil society”. Pada level yang bersifat institusional dilakukan dalam bentuk-bentuk seperti, kerja sama intelijen counter terorism, pembentukan Densus 88 Anti Teror Polri dan Satgas Anti Teror Kejaksaan yang dibiayai oleh AS.

Sementara pada level “civil society” kucuran dana tersebut disalurkan melalui ribuan LSM, ormas Islam maupun media massa dan perguruan tinggi yang ada, dilakukan melalui program-program “brain wash” antara lain berupa, perubahan kurikulum pesantern dan public discourse yang terdiri dari : diskusi dan seminar terbuka serta penulisan buku dan artikel dimedia-media, dengan thema anti Islam dan “radikalisme” tetapi pro sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Ujung dari proyek ini adalah memapankan sistem kapitalisme yang dalam bentuk barunya dikenal dengan neo-liberalisme.

Kamis, 05 Juni 2014

Misteri YAHUDI Dalang KRISIS Ekonomi Global

Misteri YAHUDI Dalang KRISIS Ekonomi Global

Misteri YAHUDI Dalang KRISIS Ekonomi Global | Un1x Project | Krisis finansial global tengah melanda dunia. Berawal dari Amerika dan terus menjalar ke negara-negara Eropa, Asia, dan Afrika. Menurut Anda, mungkinkah ini bagian dari skenario konspirasi menuju The New World Order? Jika ya, mengapa justru yang banyak bangkrut malah perusahaan-perusahaan milik Yahudi seperti Lehman Brothers dan sebagainya. Dan apakah hal ini sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya?
Quote:
Apa yang Anda amati tentang krisis keuangan global yang bermula dari AS juga sedang saya amati day per day, tentu saja dalam perspektif saya sendiri. Krisis ini sebenarnya bukan hal yang istimewa dan tidak terlalu mengejutkan, karena sistem ribawi yang menjadi tulang punggung ekonomi kapitalistis memang memiliki siklus seperti ini, yang kian lama kian parah, siklusnya mirip dengan bola salju. Karl Marx yang Yahudi pun di dalam Das Kapital telah meramalkan hal tersebut.
Hanya saja, satu pertanyaan yang mengganggu saya adalah fenomena krisis keuangan yang berawal di AS sekarang kok ya memiliki sejumlah kesamaan dengan krisis keuangan yang menimpa Asia Tenggara sepuluh tahun lalu. Kita tentu masih ingat bagaimana pasar keuangan Asia Tenggara di pertengahan tahun 1997 terpuruk gara-gara banyak pengusaha dan juga lembaga keuangan kesulitan likuiditas.

Sektor perbankan ambruk. Harga-harga menjulang tinggi. Rupiah mengalami inflasi yang tidak terperikan. Jika sebelum krisis sebuah sepeda motor bebek bisa didapat dengan harga 2,5 juta rupiah, setelah krisis harganya ‘ganti label’ jadi 10 jutaan rupiah per unitnya. Upaya pemerintah kita untuk menanggulangi krisis ini adalah dengan strategi bail-out alias menalangi. Pemerintah Indonesia segera pasang badan menjamin uang masyarakat yang disimpan di lembaga perbankan swasta nasional dan pemerintah juga menalangi hutang-hutang pengusaha swasta negeri ini dengan uang rakyat, Liem Soe Liong, Sjamsul Nursalim, dan komplotannya. Belakangan mereka ini mengemplang utang-utangnya. Mega skandal BLBI sampai detik ini masih saja belum tuntas.

Dengan bail-out, pemerintah sebenarnya menolong orang-orang kaya dan tidak perduli dengan sektor riil yang kebanyakan digerakkan oleh masyarakat menengah-bawah. Kita tentu sudah tahu dan turut pula merasakan dampak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Banyak BUMN dijual dengan harga diskon gila-gilaan. Dan gilanya, oleh pemerintah Megawati, para konglomerat perampok uang rakyat yang tersangkut mega-skandal BLBI malah dikasih pemutihan utang dengan “kebijakan” Release and Discard-nya (R&D).


Sampai dengan sekarang, Mega-Skandal BLBI masih saja berada diliputi kegelapan. Partai-partai politik yang ada di DPR yang mengaku reformis pun ternyata mengkhianati amanah rakyat dalam hal ini dengan tidak mendukung hak angket dalam masalah BLBI.

Apa yang terjadi pada tahun 1997-1998 tersebut ternyata terulang kembali. Kali ini berawal dari AS. Harga saham-saham perusahaan-perusahaan besar jatuh. Pemerintah Bush, seperti juga pemerintah kita, menggunakan strategi bail-out dengan meluncurkan US $700 miliar untuk menolong orang-orang kaya, para pengusaha Yahudi Amerika, agar bisa tetap eksis. Uang rakyat AS digunakan untuk membantu orang-orang kayanya, padahal banyak rakyat AS yang sekarang ini kena PHK dan kelaparan. Ratusan ribu jumlahnya.

Pengusaha Lehman Brothers tidak perlu cemas dengan kebangkrutannya karena akhirnya toh dibantu oleh Bush dengan bail-out tersebut. Dulu saat krisis 1997, Liem Sioe Liong pun tak pernah cemas karena ditalangi utang-utangnya oleh Suharto dengan pakai uang rakyat. Yang perlu cemas adalah para karyawannya, terlebih yang berada di lapisan bawah karena pasti kena PHK.

Dalam hal ini, kecemasan seorang pemerhati ekonomi Denny Daruri layak diperhatikan. Denny kuatir, uang yang sangat banyak, sejumlah US $700 miliar itu, jangan-jangan digunakan oleh pengusaha-pengusaha AS (Yahudi AS) untuk memborong saham-saham perusahaan-perusahaan dunia. Sehingga dengan dana besar yang sesungguhnya merupakan uang rakyat AS, para pengusaha Yahudi AS itu bisa menguasai perekonomian dunia lebih besar lagi di saat krisis. Jika ini yang terjadi, maka sangat masuk akal jika krisis ini memang telah diskenariokan untuk terjadi.

Quote:
Hari-hari ini, kita yang ada di Indonesia, memang belum merasakan dampaknya secara langsung. Dengan uang Rp.10.000 di kantong kita masih berani masuk warteg dan makan telur dengan minum es teh manis. Namun secara perlahan namun pasti, kita akan terkena imbasnya juga. Apalagi perekonomian Indonesia sangat goyah pondasinya, karena dibangun atas dasar KKN.

Hari-hari ini tokoh-tokoh bangsa ini masih saja meributkan pilkada, pemilu, dan pilpres. Padahal bahaya yang sangat dahsyat bisa jadi sudah berada di depan pintu halaman rumah kita. Salah satu fakta tak terbantahkan, pasar uang Wallstreet tidak pernah melakukan suspend atau penutupan walau krisis mendera, tapi di bursa saham kita sempat menutup aktivitas selama berhari-hari. Istilah orang Betawi, orang lain baru demam, tapi kita sudah muntah darah.

Semua kejadian atau peristiwa-peristiwa besar dunia sudah dirancang oleh kekuatan-kekuatan Zionis Dunia agar tujuan mereka menciptakan Tata Dunia Baru (The New World Order) tercapai. Termasuk krisis keuangan yang sekarang berawal dari AS dan akan menyebar ke seluruh dunia ini.